A. Pengertian Quantum
Teaching
Quantum adalah interaksi yang mengubah energi
manjadi cahaya, sedangkan
teaching adalah pengajaran.
Quantum
teaching adalah pengubahan belajar yang meriyah dengan segala nuansa.
Quantum
Teaching dapat diartikan sebagai orkestrasi bermacam-macam interaksi yang
ada di dalam dan sekitar moment belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup
unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan belajar siswa.
Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah peserta didik
menjadi cahaya yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.
Quantum teaching ini bermula dari seorang pakar
pendidik yang berasal dari belgia, yaitu
Dr Georgi Lozanov. Ia telah bereksperimen dengan sugesstologi yang
berprinsip pada “Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar”. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori yang
diantaranya adalah sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune,
pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik.
Jadi Quantum
Teaching telah menunjukkan kepada para pendidik tentang cara pembelajaran
yang baik yaitu dengan menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar dengan pemaduan
unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah. Selain itu Quantum teaching
juga mengkombinasikan antara potensi yang ada pada diri peserta didik dengan
lingkungan sekitarnya untuk mencapai hasil yeng semaksimal mungkin.
B. Prinsip-prinsip
Quantum Teaching
Dalam
pelaksanaan Quantum Teaching memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap
yang dianggap sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
- Segalanya
bicara, Maksudnya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas
yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran guru, keseluruhannya mengirim
pesan tentang belajar
- Segalanya
bertujuan, Semua yang terjadi karena guru mempunyai tujuan seperti seorang guru yang
harus secara hati-hati menyusun pelajaran.
- Pengalaman
sebelum pemberian nama, Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan
menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik
terjadi ketika siswa mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk
apa yang mereka pelajari. Pembelajaran berjalan sukses ketika murid mengalami
informasi pada awal pembelajaran
- Akui
setiap usaha, Dalam belajar mengandung resiko dan keluar dari rasa nyaman. Pada langkah
ini, murid berhak atas pengakuan dari kecakapan dan rasa percaya diri mereka.
Murid mengambil resiko dan membangun kompetensi dan kepercayaan diri mereka.
- Jika
layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Perayaan atau memberikan sesuatu sebagai reward adalah suatu umpan balik mengenai kemajuan murid dan
meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
Sebagaiman
islam yang bersifat
universal, dalam kitabnyapun (Al-Qur’an) juga merangkum kelima unsur quantum
teaching diatas. Yaitu:
- Segalanya bicara, disini menunjukkan adanya pengakuan terhadap eksitensi semua makhluk
yang ada dibumi bahwa mereka mempunyai jiwa atau personalitas. Sebagaimana
terdapat dalam QS. Al-Ahzab:72 yang artinya “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
menghianatinya dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh”
- Segalanya bertujuan,
Seorang yang berakal akan selalu meneliti rahasia, manfaat, hikmah yang
terkandung dalam semua ciptaan Tuhan, dengan itulah seorang akan menemukan
teori-teori dalam sains dan semakin membawa dirinya pada Allah swt. Sebagaimana
dalam QS. Ali-Imron: 191 yang artinya “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
- Pengalaman sebelum
pemberian nama, sebagaimana Jibril
yang telah menyampaikan wahyu dari Allah pada Nabi Muhammad saw, dengan
menyuruh Muhammad saw membaca ayat yang
dibawanya atas perintah Allah, setelah itu baru Nabi memahaminya.
- Akui setiap usaha,
dalam ajaran islam terdapat predikat yang diberikan peda seseorangn yang
didasarkan pada usahanya. Sebagaimana orang yang mempercayai rukun iman dah
hal-hal lainnya disebut dengan Mukmin, melaksanakan ajaran islam disebut Muslimdan
orang yang bertakwa disebut dengan Muttaqin dan seterusnya.
- Rayakan jika layak
dirayakan, prinsip ini sejalan
dengan tradisi islam yang diantaranya pemberian nama yang baik kepada
anak, penyembelihan hewan aqiqah dan menikahkan jika sudah dewasa. Semua itu
merupakan perayaan yang didalamnya mengandung unsur pengakuan terhadap keberadaan seseorang ditengan
masyarakat.
Prinsip-prinsip tersebut hendaknya harus diperhatikan
oleh seorang guru/pendidik dalam memberikan sebuah pelajaran kepada peserta
didik, karena prinsip ini merupakan dasar pembelajaran model quantum teaching
ini. Selain itu, quantum teaching juga diharapkan mempermudah dalam proses
belajar mengajar dan diharapkan dengan quantum teaching ini anak didik akan
merasa betah dan cepat menyerap suatu pelajaran .
C. Asas-asas Quantum
Teaching
Quantum Teaching memiliki konsep yang harus
selalu dingat bagi seorang pendidik dalam menyampaikan pembelajaran quantum
teaching, yakni dengan azas utamanya yaitu:
“ Bawalah dunia mereka kedunia
kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka“. Yaitu
seorang pendidik harus dapat membangun jembatan autentik untuk dapat memasuki
kehidupan seorang anak didik
dengan
melibatkan semua aspek kepribadian manusia baik pikiran, perasaan, bahasa
tubuh, pengetahuan, sikap dan keyakinan. Setelah itu pahami dan bawalah pada
dunia kita untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.
Pada dasarnya pembelajaran quantum teaching ini
menekankan keteraturan seoarang pendidik dan tuntas dalam menyampaikan sebuah
materi, walau waktu yang tersedia dibilang cukup. Maka seoarang pendidik harus
memperhatikan poin penting yang akan disampaikan kepada peserta didiknya dengan
memperhatikan alokasi waktu.
D. Model Pembelajaran
Quantum Teaching
Dalam pembelajaran model quantum teaching hampir
sama dengan sebuah simfoni, yang didalamnya terdapat banyak unsure-unsur yang
bersatu menjadi satu kesatuan yang layak dipertontonkan. Unsur-unsur tersebut
dibagi dalam dua kategori, yaitu konteks dan isi.
Dalam seksi konteks anda akan menemukan bagian yang anda
inginkan untuk diubah, dalam hal ini dapat dikatakan sebagai panduan yang akan
kita ajarkan, yaitu:
- Suasana yang memberdayakan
- Landasan yang kukuh
- Lingkungan yangmendukung
- Rencana pembelajaran yang dinamis
Sedangkan dalam hal isi, terdapat suatu keterampilan
yang kita gunakan sebagi alat penyampaian, dapat dikatakan dalam hal isi ini
mengandung unsur metode seorang pendidik
yang meliputi:
- Penyajian yang prima
- Fasilitasi yang luwes
- Keterampilan belajar untuk belajar
- Keterampilan hidup.
Dalam pelaksanaan quantum teaching terdapat kerangka
rancangan pembelajaran quantum teaching yang lebih dikenal dengan istilah TANDUR,
yaitu:
Ø Tumbuhkan
tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah manfaatnya bagiku (AMBAK)
dan manfaatkan kehidupan Pelajar”.
Ø Alami
Ciptakan pengalaman baru yang dapat dimengerti oleh peserta didik
Ø Namai
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus strategi baru sebagai sebuah
masukan.
Ø Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka
tahu.
Ø Ulangi
Tunjukan kepada peserta didik cara-cara mengulang materi dan menegaskan,
“Aku tahu bahwa aku memang tahu itu”.
Ø Rayakan
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan ketrampilan dan
ilmu pengetahuan.
http://kihariyadi.jogja.bloghi.com/2005/05/25/metode-quantum-teaching.html
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/quantum-teaching.html